Perbedaan Proses Pembuatan kertas Jaman Dulu dan Sekarang
https://koperasipuldapii.com/artikel-184-perbedaan-proses-pembuatan-kertas-jaman-dulu-dan-sekarang
Sebelum kita bahas proses pembuatan kertas, disini saya akan memberi tahun bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kertas, yaitu:
Bahan-Bahan Baku Kertas :
Kayu
Umumnya kertas dibuat dari bahan baku kayu. Kayu-kayu yang dipergunakan adalah kayu yang memiliki kandungan serat yang banyak dan sebagian memiliki sedikit kandungan air.
Bambu
Bangsa Asia khususnya China, Korea dan Jepang membuat kertas dari batang pohon bambu. Bambu merupakan bahan baku yang mudah didapat oleh mereka karena iklim dan daerahnya merupakan pendukung yang baik bagi tumbuhan jenis bambu. Bambu menjadi bahan pilihan karena selain mudah didapat juga lebih murah dari harganya.
Papirus
Pohon Papirus merupakan pohon yang tumbuh dan bisa dipergunakan oleh bangsa Mesir sebagai bahan baku pembuatan kertas. Bangsa mesir inilah yang menurut catatan sejarah menjadi pelopor pembuatan kertas di dunia.
Kulit Binatang
Kulit juga dipergunakan sebagian kalangan untuk bahan baku dalam pembuatan kertas. Yang biasa dipergunakan adalah jenis kulit domba karena bahan juga agak mudah didapatkan walaupun tidak sebanyak dari bahan baku kayu atau bambu.
Proses Pembuatan Kertas Jaman Dulu
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier.
Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis.
Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang.
Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah.
Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda.
Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit.
Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan.
Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.
Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis.
Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang.
Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah.
Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda.
Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit.
Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan.
Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.
Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
Berikut Proses Pembuatan Kertas Pada Jaman Tsai Lun
Proses Pembuatan Kertas Jaman Sekarang
Pembuatan kertas oleh pabrik secara umum digambarkan seperti ilustrasi berikut :
Tahap 1
Bahan Baku kayu ditebang menjadi log (batangan) kemudian diangkut ke pabrik kertas untuk diproses lebih lanjut.
Bahan Baku kayu ditebang menjadi log (batangan) kemudian diangkut ke pabrik kertas untuk diproses lebih lanjut.
Tahap 2
Kayu log tersebut kemudian didiamkan beberapa bulan untuk menjaga kelembabannya.
Kayu log tersebut kemudian didiamkan beberapa bulan untuk menjaga kelembabannya.
Tahap 3
Kayu yang sudah lama didiamkan tersebut dikupas kulitnya dan dipotong-potong menjadi ukuran lebih kecil.
Kayu yang sudah lama didiamkan tersebut dikupas kulitnya dan dipotong-potong menjadi ukuran lebih kecil.
Tahap 4
Kayu dirajang menjadi serpih sebesar kotak korek api, kemudian dimasukkan ke dalam tangki raksasa yang disebut pencerna atau penghancur.
Kayu dirajang menjadi serpih sebesar kotak korek api, kemudian dimasukkan ke dalam tangki raksasa yang disebut pencerna atau penghancur.
Tahap 5
Di dalam alat ini kayu diberi tekanan dan panas. Beberapa jam kemudian kayu berubah menjadi bahan lunak seperti kapas. Inilah yang disebut bubur kertas atau pulp.
Di dalam alat ini kayu diberi tekanan dan panas. Beberapa jam kemudian kayu berubah menjadi bahan lunak seperti kapas. Inilah yang disebut bubur kertas atau pulp.
Tahap 6
Setelah keluar dari pencerna, bubur kertas dicampur air. Bubur dengan kadar air 90% ini kemudian dilewatkan pada mesin yang disebut kotak kepala.
Setelah keluar dari pencerna, bubur kertas dicampur air. Bubur dengan kadar air 90% ini kemudian dilewatkan pada mesin yang disebut kotak kepala.
Tahap 7
Kotak kepala membentangkan bubur kertas yang berair itu di atas sebuah ayakan bergerak yang disebut kawat. Sewaktu gilingan menekan bubur kertas ke kawat, sekitar 98% airnya terperas keluar.
Kotak kepala membentangkan bubur kertas yang berair itu di atas sebuah ayakan bergerak yang disebut kawat. Sewaktu gilingan menekan bubur kertas ke kawat, sekitar 98% airnya terperas keluar.
Tahap 8
Serangkaian gilingan lain kemudian mengeluarkan hampir seluruh sisa air dari kertas yang mengering itu. Kini hanya tinggal sedikit sekali molekul air yang ada.
Serangkaian gilingan lain kemudian mengeluarkan hampir seluruh sisa air dari kertas yang mengering itu. Kini hanya tinggal sedikit sekali molekul air yang ada.
Tahap 9
Kertas yang baru saja terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang dipanaskan dari dalam. Nah silinder ini akan mengeluarkan air lagi dari kertas yang berjalan.
Kertas yang baru saja terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang dipanaskan dari dalam. Nah silinder ini akan mengeluarkan air lagi dari kertas yang berjalan.
Tahap 10
Serat selulosa kini telah menjadi jalinan yang saling terkait. Gelendong besar yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan raksasa.
Serat selulosa kini telah menjadi jalinan yang saling terkait. Gelendong besar yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan raksasa.
Tahap 11
Gulungan ini kemudian dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau lembaran dan dikirim ke luar dari pabrik.
Gulungan ini kemudian dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau lembaran dan dikirim ke luar dari pabrik.
Comments
Post a Comment