Target untuk Menjadi Penulis Profesional

Banyak orang awalnya tidak pernah berpikir untuk menekuni dunia menulis, tetapi pada akhirnya, karena suatu keadaan "memaksa" dirinya harus bisa menulis. Misalnya, karena tuntutan tugas dan pekerjaan, peningkatan jenjang karir, ekonomi, dan sebagainya. Beberapa di antaranya berhasil langsung melewati fase tersebut dengan target yang ditetapkan. Namun, beberapa lainnya harus berjuang keras untuk menyelesaikannya dengan berbagai kendala. Akan tetapi, banyak juga yang akhirnya malah benar-benar bisa menjadi penulis profesional, lho!

Belajar Mengukur Kemampuan Menulis Kita Dalam Satuan Terkecil

Ukuran pada prinsipnya menjadi cukup penting untuk menentukan target hasil yang ingin kita raih. Dari ukuran inilah kita akan bisa menentukan step by step dalam prosesnya dan banyak hal lainnya secara lebih rasional dan terukur.
Adapun cara sederhana yang pernah saya lakukan adalah sebagai berikut.
Kita bisa mulai dari mengukur kemampuan membaca. Sebab, untuk bisa menulis, paling tidak kita harus banyak membaca. Caranya? Catat proses membaca yang dilakukan dalam ukuran jam/jamnya. Misalnya, pada 1 jam pertama, berapa halaman (hlm) yang berhasil dibaca? Lalu 1 jam kedua, dan seterusnya sampai buku tersebut selesai dibaca. Dari situ, buatlah rekapan sederhana berapa rata-rata kemampuan baca yang ada. Ketika menemukan angka rata-rata baca 50 hlm/jam, misalnya, maka saat harus membaca buku setebal 400 hlm, secara otomatis kita sudah bisa menentukan target maksimal buku tersebut harus selesai dibaca, yakni 8 jam.
Selain membaca, hal itu juga bisa dilakukan pada proses menulis, mengedit, koreksi, serta hal-hal terkait dalam proses penggarapan sebuah tulisan. Sehingga, pada setiap proses tersebut kita sudah bisa mendapatkan standar ukuran menurut potret pribadi kita.

Melatih Mengurai Target Hasil Dalam Pendekatan Satuan

Ketika ditarget membuat sebuah tulisan dengan tema "X" sebanyak 150 halaman dengan target waktu yang sudah ditetapkan adalah 2 bulan dengan 5 buku menjadi referensinya (@300 hlm), apa yang seharusnya kita lakukan?
Dengan berangkat dari hasil ukuran di atas, maka langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
  • Pertama, identifikasi proses yang akan dijalani untuk menyelesaikan target tersebut. Apa saja? Membaca 5 buku, membuat kerangka naskah berdasarkan urutan babnya, melakukan proses menulis sebanyak 150 hlm, editing & finishing.
  • Kedua, mengurai target waktu yang ada ke dalam satuan yang lebih kecil. Target waktu yang ditentukan adalah 2 bulan. Jika diturunkan ke satuan hari, 2 bulan = 60 hari / 1440 jam.
  • Ketiga, menurunkan target membaca sebanyak 5 buku @300 hlm. Jika rata-rata kemampuan baca di atas adalah 50 hlm./ jam, 1 buku akan bisa selesai dibaca dalam waktu 6 jam. Jika 5 buku, maka waktu yang diperlukan adalah 30 jam. Jika kemudian dengan berbagai jadwal yang ada diputuskan untuk menyisihkan waktu 3 jam / hari untuk membaca, maka proses membaca 5 buku tersebut bisa selesai maksimal dalam waktu 10 hari. Artinya, waktu yang tersisa untuk menulis adalah sebanyak 50 hari (60 hari dikurangi 10 hari untuk membaca).
  • Keempat, menurunkan target menulis sebanyak 150 hlm. Jika misalnya kemampuan rata-rata menulisnya adalah 3 hlm./ jam, untuk menyelesaikan 150 hlm dibutuhkan waktu 50 jam. Jika setiap hari meluangkan waktu 3 jam untuk menulis, seperti halnya pada proses membaca di atas, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tulisan 150 hlm adalah 16,66 hari atau 17 hari. Artinya, untuk membaca dan menulis hanya diperlukan waktu 27 hari atau kurang dari setengah atas target waktu yang ditentukan sebanyak 2 bulan. Waktu yang tersedia untuk proses editing sebanyak 33 hari (50 hari dikurangi 17 hari menulis).
  • Kelima, proses editing dan finishing. Hal ini juga langsung bisa dilakukan sebagaimana proses membaca dan menulis di atas. Artinya, setelah semua ide dan gagasan tertuang ke dalam tulisan sesuai panduan kerangka naskah yang sudah dibuat, diamkanlah beberapa waktu. Setelah merasa siap, barulah proses editing dan finishing bisa dilakukan.

Menulis Harus Menjadi Skala Prioritas dalam Jadwal Anda

Jika melihat proses di atas, sesuatu yang pada awalnya terlihat sulit ketika diuraikan dengan dasar ukuran kemampuan rata-rata yang kita miliki ternyata bisa menjadi lebih simpel, terukur, dan sangat bisa dijangkau.
Nah, hal yang menjadi penting dalam proses ini adalah kita harus bisa menempatkan target di atas menjadi salah satu "skala prioritas" dalam segala aktivitas yang harus dijalani setiap hari (urusan pekerjaan, rumah tangga, sosial, hobi, dan lain sebagainya). Dengan skala prioritas tersebut, otomatis kita harus bisa memasukkan jadwal menyelesaikan tulisan tersebut ke dalam jadwal yang sudah ada.

Disiplin Menjadi Kata Kunci

Semua latihan untuk menentukan standar ukuran, membuat rencana, dan menjalani target yang sudah kita turunkan tersebut tidak akan berarti tanpa adanya disiplin dalam diri kita. Sebab, kunci keberhasilan dalam proses menulis tersebut bukan ditentukan oleh siapa-siapa kecuali diri kita. Untuk memperkuat semangat yang ada, tinggal lihat kembali motivasi dasar dalam proses menulis tersebut.
Memang, ini butuh sesuatu yang dipertaruhkan di awal, baik keinginan, kesenangan, dan banyak hal lainnya yang ada dalam diri kita. Namun, bukankah hidup ini akan menjadi menarik ketika kita berani mempertaruhkan sesuatu? Termasuk ketika ingin menjadi penulis atau mencapai sesuatu yang kita cita-citakan dengan jalan harus menulis.

Comments

Popular posts from this blog

Asal Usul Kertas

PROMO!!! Cetak Buku Tulis Berlogo Murah

Biasakan Anak dengan Membaca